Goresan Pena

 

Pembukaan APERTURA IV oleh dr.Nasruddin A.M.,Sp.OG

Jalan-jalan di Fort Rotterdam

Sirkumsisi

Mesjid Apung Amirul Mukminin

Bersama dr.Andi Irwan Irawan, Sp.FK (Kedua dri Kiri), Prof. dr. Veni Hadju, M.Sc, Ph.D, Sp.GK (kedua dri Kanan)

dr. M. Harun Iskandar, Sp.P, Sp.PD, K-P (Tengah) Dr.dr. Irawati Djaharuddin, Sp. P (Kanan)

Pertanyaan yang paling sering aku dengar dari teman-teman sma ku sebulan terakhir ini.
Bagaimana tidak, setelah pengumuman lulus sma aku udah mengasingkan diri.
Perpisahan sekolah pun aku gak datang, padahal buat teman-teman ku itu acara yang udah direncanakan berbulan-bulan, yang sifatnya sangat ditunggu-tunggu, yaa otomatis `wajib datang`.
Sampe-sampe nih, guru ku sendiri yang menghubungi ayah ku biar aku bisa datang ( temanku sih udah capek hubungin aku ). Tapi yaa aku ngeyel gak mau datang. Akhirnya apa, malah ayah ku yang datang ke perpisahan sekolah ku. Pokoknya harus ada yang wakilin. Knp? Karena kebetulan aku masuk 4 besar yang mesti naik ke panggung buat nerima hadiah dari pimpinan PT.Telkom. Klu gak datang, otomatis peringkat ku bergeser, digantikan ama peringkat yang di bawah ku ( kok bisa yaa kayak gitu?? ). Aku di rumah tungguin ayah pulang, pas pulang ternyata hadiah aku itu hp. hehe.. hp nya untuk ayah aja deh, yang datang kan bukan aku. gak papa lah.

Cerita pengasingan ku gak berhenti sampai di sini. Beberapa hari kemudian aku ikut SNMPTN dan IT Telkom. Sambil nunggu pengumuman, aku hijrah ke Pare, Kediri, Jatim ke perkampungan bahasa Inggris daripada was was sebulan nunggu pengumuman mending belajar bahasa Inggris.
Setelah nunggu beberapa lama satu persatu pengumuman ku keluar, alhamdulillah aku lulus IT Telkom jurusan Teknik Informatika. Kemudian pengumuman SNMPTN, ternyata aku lulus pilihan kedua aja, matematika unm. Padahal aku pengen nya lulus pilihan pertamaku di ITS. Entahlah apa yang kurasakan ketika itu, amburadul lah pokoknya. Yaa harus terima, siapa suruh males belajar. Dan akhirnya dengan pertimbangan yang telah matang sehabis konsultasi ama ortu, aku memutuskan untuk tidak ngambil kedua-duanya (ceritanya nganggur setahun).

Bismillahirrahmanirrahim. Aku bimbel di GO Jogja. Betul-betul mengasingkan diri. Nomor hp ku ganti. Akun FB ku nonaktifkan. Semua yang berhubungan dengan teman-teman ku semasa sma ku putuskan. Yang ada dipikiran ku, aku mau fokus bimbel, benar-benar belajar gak males lagi, pokoknya aku mesti lulus di jurusan yang ku inginkan.
Semenjak itu, keinginanku beralih, yang tadinya pengen ngejar jurusan informatika ITS, sekarang pengen ngambil jurusan kedokteran. Karena yang ku pikir, walaupun aku gak belajar biologi di smk telkom, tapi sekarang aku punya waktu setahun untuk memperdalam pelajaran itu. So, gak ada alasan untuk tidak memilih jurusan yang sebenarnya udah dari dulu ku inginkan.

Akhirnya, SNMPTN tahun berikutnya tiba. Aku yakin aku bisa lulus pilihan pertama ku FK UGM. Karena hasil tryout ku stabil,,dan sisa tingkatkan dua persen buat lulus pilihan pertama ku. Namun, apa yang terjadi pada hari pertama SNMPTN? Aku TELAT, ruangan nya di lantai tiga lagi. Ya Allah, aku udah ngosngosan naik tangga. Tapi, aku tetap berusaha untuk menstabilkan diri ku agar aku tenang ngerjain soalnya. Hari kedua aku jalani dengan baik.
SNMPTN yang ku tunggu-tunggu udah berakhir. Aku memutuskan lebih baik nunggu pengumuman di makassar aja daripada di jogja.

Sebulan berlalu, pengumuman pun tiba, dengan perasaan yang cukup menegangkan aku pun mengecek kelulusan ku di internet. Aku lulus pilihan kedua, Matematika UGM. yaa sudah bukan takdir ku di FK UGM. Dan kali ini aku memutuskan untuk tidak mengambil pilihan kedua ku itu. Aku masih ingin berjuang mendapatkan jurusan kedokteran. Aku ikut jalur tes Unhas, walaupun aku tahu yang milih kedokteran itu ribuan orang dan yang diterima hanya lima puluh atau seratus orang ( kabarnya simpang siur). Aku juga daftar kedokteran universitas muhammadiyyah makassar. Yaa aku berusaha aja, biarlah Allah menempatkan ku di tempat yang terbaik.

Setelah nunggu 2 minggu, pengumuman keluar. Alhamdulillah aku lulus FK Unhas dan FK Unismuh. Yaa Allah terima kasih telah meluluskan ku. Banyak hikmah yang kudapatkan dari perjalanan ku ini. Terima kasih yaa Allah. Aku janji tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Insya Allah, aku akan belajar segiat mungkin, gak males lagi.

Aku putuskan lanjut di Unhas. Senengnya, aku kuliah tahun ini. I`m coming FK Unhas.....

SMK Telkom is telecommunication vacational school. There are two departments here, they are Transmition and TKJ ( Teknik Komputer Jaringan ). We study about math, chemistry, physics, indonesian language, english, `kewirausahawan`, sport, history, social, religion, tba (tulis, baca Al-Qur`an), art, science , biology. Not only the general subjects we got here but also the productive subjects such as telecommunication system, digital electronic, analog electronic, computer, repair mobile phone, and power suplay. SMK Telkom also give scholarships for achievement students.

We have some ekskul, one of them is GEMEL (Gemar Elektronika). Gemel just receives 12 members every year. So, it`s so difficult to join this ekskul. The first test is writting, the second is interview, and the last is interview again. Can you imagine that?? So, the members of Gemel have to increase the quality such as attendents, the material that we want to learn , etc.

The graduated in SMK Telkom are received in many job places, such as PT Telkom, PT.Telkomsel, PT.Lintas Arta, Exelkomindo, Perbankan, PT. Kisel, PT.Intisel, PT.Indosat, PT. PLN, etc. And the others continou to university such as Unhas, UGM, UNM, IT Telkom Bandung, IM Telkom Bandung, STAN, etc.

Every student in the first grade has to join the observation in PT.Telkom just for two weeks. We are given chance to choose the location where we want to do the observation.
Afterwards in the third grade in first semester, we have to join PSG program. It`s about 3 months. All of the students can choose the location by themselves, such as PT.Telkom in Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Balikpapan, etc.

This happend in Beijing(19th oct 2010). A chinese man who got his arm stuck in a toilet pipe in attempt to retrieve his dropped mobile phone was freed by rescuers.
The recue workers were very shocked when they arrived on the scene, they found the man crouched over the toilet in the bathroom stall, his entire arm submerged up to the shoulder in the drain.
Could you imagine that??

Recently, there has been increasing awareness of the inadecuacies judicial in the United States. Staggering costs happen both for taxpayers and litigants. The litigants and parties have to wait sometimes for many years before having their day court. There are many suggestions that have been given to ameliorate the situation, but as in branches government, changes come slowly.

One suggestion that has been made to optimize the efficiency of the system is to allow districts that have an overabundance of cases to borrow judges from other district that do not have such a backlog.

Another suggestions is to make pretrial conferences, in which judges meet the litigants and their attorneys, in order can know deeply about the issues. The theory behind the pretrial conferences are that the judges can spend less time on each cases and the parties can more readily to settle. Unfortunately, at least one study shows that pretrial conferences spend more judges time than they save, rarely result in the pretrial court, and actually we just get the result from a higher court.
Now, many states have established another method, named, small court claims, in which over small sums of money can be disposed. Such proceedings cost the litigants almost nothing. For example, in California, the parties must appear before the judges without assistant counsel. The proceedings are quite informal and there is no pleading. The litigants are only allowed to make one sentence statement of their claims. The plaintiff waives any right to a jury trial court and right to appeal the decision.

In coming years, we can expect more and more innovations in continuing effort to remedy a situation which must be remedied if the citizen who have valid claims are going to be able to have their day in court.